Strategi Pemasaran

Apa itu Segmenting, Targeting, Positiong : STP Marketing

11 months ago
Apa itu Segmenting, Targeting, Positiong : STP Marketing

STP adalah singkatan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. STP dalam manajemen pemasaran atau marketing adalah kerangka kerja yang digunakan dalam strategi pemasaran untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil, memilih target market yang ideal, dan memposisikan produk atau jasa di benak konsumen.

Secara keseluruhan, STP di industri marketing atau pemasaran bertujuan untuk:

  • Menemukan pelanggan yang tepat: Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan target market, Anda dapat mengembangkan produk atau jasa yang sesuai dengan mereka.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran: Dengan fokus pada target market yang tepat, Anda dapat menggunakan sumber daya marketing Anda secara lebih efektif.
  • Membangun brand image yang kuat: Dengan positioning yang tepat, Anda dapat membedakan produk atau jasa Anda dari produk pesaing dan membangun brand image yang kuat.

Di era pasar yang semakin kompetitif, strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Salah satu strategi yang penting adalah Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP). STP adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan karakteristik yang sama, memilih target market yang paling sesuai dengan produk atau jasa Anda, dan memposisikan produk Anda di benak konsumen.

 

Segmentasi: Membuka Pintu Menuju Pelanggan Tepat

Di tengah lautan pasar yang luas dan beragam, menemukan pelanggan yang tepat bagaikan mencari jarum dalam jerami. Di sinilah Segmentasi, langkah pertama dalam strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning), hadir sebagai solusi.

Apa itu Segmentasi?

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan karakteristik yang sama. Ibarat memilah tumpukan berlian, segmentasi membantu kita mengelompokkan berdasarkan potongan, warna, dan kejernihannya.

Manfaat Segmentasi:

  • Memfokuskan upaya marketing: Dengan memahami kebutuhan dan keinginan setiap segmen, strategi marketing dapat dirancang lebih tepat dan efektif.
  • Mengembangkan produk yang sesuai: Segmentasi memungkinkan kita untuk menciptakan produk yang tailored-made untuk kebutuhan dan selera spesifik each segment.
  • Meningkatkan efisiensi: Segmentasi membantu kita mengalokasikan sumber daya marketing secara lebih optimal, sehingga meminimalisir pemborosan.
  • Membangun hubungan yang lebih kuat: Pemahaman yang lebih mendalam tentang segmen memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang lebih personal dan kuat dengan pelanggan.

Faktor-faktor Segmentasi:

  • Demografis: usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dll.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan usia untuk produk fashion, seperti pakaian remaja dan pakaian orang tua.
  • Geografis: lokasi, iklim, bahasa, dll.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan lokasi untuk produk makanan, seperti makanan khas daerah.
  • Psikografis: gaya hidup, nilai-nilai, kepribadian, dll.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan gaya hidup untuk produk olahraga, seperti peralatan olahraga untuk kaum urban dan peralatan olahraga untuk profesional.
  • Behavioral: kebiasaan pembelian, pola penggunaan produk, loyalitas merek, dll.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan kebiasaan pembelian untuk produk elektronik, seperti segmentasi untuk pembeli online dan pembeli offline.

Metode Segmentasi:

  • A Priori: membagi pasar berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.
  • Cluster Analysis: mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan karakteristik.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kebiasaan pembelian.
  • Benefit Segmentation: mengelompokkan konsumen berdasarkan manfaat yang dicari dari produk.
    • Contoh: Segmentasi berdasarkan kebutuhan dan preferensi produk.

 

Segmentasi adalah fondasi penting dalam strategi STP. Dengan memetakan pasar secara efektif, Segmentasi membuka pintu menuju pelanggan tepat, membuka peluang untuk pengembangan produk yang inovatif, dan meningkatkan efisiensi marketing.

 

Targeting: Membidik Pelanggan Tepat dengan Presisi

Bagai pemburu handal yang mencari mangsa, Targeting dalam strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) merupakan langkah krusial untuk menemukan target market yang tepat. Di tengah pasar yang luas dan penuh dengan beragam segmen, Targeting membantu kita memfokuskan upaya dan sumber daya pada kelompok konsumen yang paling potensial.

Apa itu Targeting?

Targeting adalah proses memilih target market yang paling sesuai dengan produk atau jasa Anda. Target market ideal adalah yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang dapat dipenuhi oleh produk Anda, dan memiliki kemampuan untuk membeli produk Anda.

Langkah-langkah Targeting:

  • Evaluasi Segmen:
    • Menganalisis setiap segmen yang dihasilkan dari proses segmentasi.
    • Menilai potensi dan daya tarik setiap segmen.
  • Memilih Target Market:
    • Memilih segmen yang paling sesuai dengan produk dan tujuan Anda.
    • Mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
      • Ukuran segmen
      • Pertumbuhan segmen
      • Kebutuhan dan keinginan segmen
      • Kemampuan segmen untuk membeli
  • Membuat Profil Target Market:
    • Mengembangkan profil detail target market, termasuk:
      • Demografis
      • Geografis
      • Psikografis
      • Behavioral

Strategi Targeting:

  • Mass Marketing: Menyasar seluruh pasar tanpa membeda-bedakan segmen.
    • Cocok untuk produk yang umum dan memiliki banyak pengguna.
  • Differentiated Marketing: Menyasar beberapa segmen pasar dengan strategi marketing yang berbeda untuk each segment.
    • Cocok untuk produk yang memiliki beberapa jenis dan variasi.
  • Concentrated Marketing: Menyasar satu segmen pasar dengan fokus yang tinggi.
    • Cocok untuk produk yang memiliki niche market atau target market yang spesifik.

Pentingnya Targeting:

  • Meningkatkan efektivitas marketing: Targeting membantu Anda untuk menyampaikan pesan marketing yang tepat kepada target market yang tepat.
  • Meningkatkan efisiensi marketing: Targeting membantu Anda untuk mengalokasikan sumber daya marketing secara optimal.
  • Meningkatkan ROI (Return on Investment): Targeting membantu Anda untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

 

Targeting adalah proses yang penting dalam strategi STP. Targeting yang tepat dapat membantu Anda untuk mencapai target marketing Anda dengan lebih efektif dan efisien.

 

Positioning: Membangun Jati Diri Produk di Benak Konsumen

Pendahuluan:

Di tengah lautan produk yang bersaing, Positioning dalam strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) menjadi pembeda yang krusial. Positioning ibarat seni memahat identitas produk di benak konsumen, membedakannya dari kompetitor dan membangun brand image yang kuat.

Apa itu Positioning?

Positioning adalah proses memposisikan produk Anda di benak konsumen. Positioning yang tepat akan membantu Anda untuk:

  • Membedakan produk Anda dari produk pesaing.
  • Membangun brand image yang kuat.
  • Meningkatkan daya tarik produk Anda bagi target market.

Langkah-langkah Positioning:

  • Menentukan Manfaat Utama Produk:
    • Mengidentifikasi manfaat utama yang ditawarkan produk Anda.
    • Membedakannya dari manfaat yang ditawarkan produk pesaing.
  • Memilih Keunggulan Kompetitif:
    • Menentukan keunggulan kompetitif produk Anda.
    • Apa yang membuat produk Anda lebih baik daripada produk pesaing?
  • Mengembangkan Positioning Statement:
    • Merumuskan pernyataan positioning yang jelas dan ringkas.
    • Menyampaikan manfaat utama dan keunggulan kompetitif produk Anda.

Strategi Positioning:

  • Positioning Berdasarkan Manfaat:
    • Menekankan manfaat utama produk Anda.
    • Contoh: "Sabun cuci yang membuat pakaian lebih putih dan bersih."
  • Positioning Berdasarkan Harga:
    • Memposisikan produk Anda sebagai produk yang terjangkau atau premium.
    • Contoh: "Smartphone dengan harga terbaik di kelasnya."
  • Positioning Berdasarkan Penggunaan:
    • Menekankan bagaimana produk Anda dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan konsumen.
    • Contoh: "Pasta gigi yang membantu mencegah gigi berlubang."
  • Positioning Berdasarkan Gaya Hidup:
    • Memposisikan produk Anda sebagai produk yang mencerminkan gaya hidup tertentu.
    • Contoh: "Sepatu yang cocok untuk gaya hidup aktif."

Pentingnya Positioning:

  • Positioning yang tepat dapat membantu Anda untuk memenangkan persaingan di pasar.
  • Positioning yang kuat dapat membantu Anda untuk membangun brand image yang solid dan loyalitas konsumen.

 

Positioning adalah langkah penting dalam strategi STP. Positioning yang tepat dapat membantu Anda untuk membedakan produk Anda dari produk pesaing, membangun brand image yang kuat, dan meningkatkan daya tarik produk Anda bagi target market.

 

Contoh Penerapan STP di berbagai Brand (ilustrasi)

 

Contoh penerapan STP di brand sabun mandi :

Berikut adalah contoh penerapan STP dalam sebuah perusahaan atau brand.

Perusahaan: PT Unilever Indonesia

Produk: Sabun mandi

Segmenting:

  • Demografis: Wanita usia 20-40 tahun, kelas menengah ke atas
  • Geografis: Perkotaan
  • Psikografis: Peduli kesehatan, ingin tampil cantik dan menarik
  • Behavioral: Sering mandi, menggunakan sabun mandi merek ternama

Targeting:

Wanita usia 20-40 tahun, kelas menengah ke atas, tinggal di perkotaan, peduli kesehatan, ingin tampil cantik dan menarik, dan sering mandi menggunakan sabun mandi merek ternama.

Positioning:

Sabun mandi yang dapat membuat kulit bersih, sehat, dan bersinar.

 

Contoh STP Marketing di brand Indomie (ilustrasi)

Segmentasi:

  • Demografis: Usia 5-55 tahun, semua kelas sosial, di seluruh Indonesia.
  • Psikografis: Gaya hidup praktis, menyukai makanan yang enak dan murah.
  • Behavioral: Sering mengkonsumsi mie instan, mencari makanan yang cepat dan mudah disajikan.

Targeting:

  • Indomie menargetkan semua kalangan masyarakat di Indonesia, dengan fokus pada keluarga muda dan anak muda.
  • Indomie juga menargetkan konsumen yang mencari makanan yang praktis, enak, dan murah.

Positioning:

  • Indomie memposisikan diri sebagai mie instan yang lezat, praktis, dan murah.
  • Indomie juga memposisikan diri sebagai makanan yang cocok untuk semua kalangan dan momen.

Contoh penerapan STP Indomie:

  • Indomie mengeluarkan berbagai varian rasa untuk memenuhi selera konsumen yang beragam.
  • Indomie membuat iklan yang menarik dan relatable dengan semua kalangan.
  • Indomie mengadakan berbagai program promosi dan aktivasi brand untuk menjangkau konsumen lebih luas.

 

Contoh penerapan STP di brand Wardah (ilustrasi)

Segmentasi:

  • Demografis: Wanita usia 18-35 tahun, kelas menengah ke atas.
  • Psikografis: Peduli terhadap penampilan, ingin menggunakan kosmetik yang halal dan berkualitas.
  • Behavioral: Sering menggunakan kosmetik, mencari produk yang aman dan cocok untuk kulit sensitif.

Targeting:

  • Wardah menargetkan wanita muslimah di Indonesia yang ingin menggunakan kosmetik halal dan berkualitas.
  • Wardah juga menargetkan wanita yang memiliki kulit sensitif.

Positioning:

  • Wardah memposisikan diri sebagai brand kosmetik halal yang berkualitas dan aman untuk kulit sensitif.
  • Wardah juga memposisikan diri sebagai brand kosmetik yang menunjang kecantikan natural wanita Indonesia.

Contoh penerapan STP Wardah:

  • Wardah mengeluarkan produk kosmetik yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif.
  • Wardah membuat iklan yang menampilkan wanita muslimah yang inspiratif dan berprestasi.
  • Wardah mengadakan berbagai program edukasi dan workshop tentang kecantikan halal.

Kesimpulan:

STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) merupakan strategi yang penting untuk mencapai kesuksesan dalam pemasaran. Dengan menerapkan STP yang tepat, brand dapat menjangkau target audiensnya dengan lebih efektif dan mencapai tujuan pemasarannya.