Iklan Display

Kapan Iklan Display TIDAK Efektif Digunakan

7 months ago
Kapan Iklan Display TIDAK Efektif Digunakan

Di era digital yang serba cepat ini, para pemasar dihadapkan dengan berbagai pilihan untuk menjangkau audiens mereka. Display ads, dengan format visualnya yang menarik, menjadi salah satu senjata ampuh dalam gudang strategi marketing. Namun, bagaikan pedang bermata dua, display ads dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana cara penggunaannya.

Baca juga pengetahuan tentang iklan display :

Apa Itu Iklan Display atau Display Ads dan Contohnya

Mengenal Jenis Iklan : Dari Persuasif, Iklan Lowongan Pekerjaan, Sampai Iklan Layanan Masyarakat

 

Memahami kapan display ads tidak efektif sama pentingnya dengan mengetahui kapan ia efektif. Dengan memahami batasan-batasannya, Anda dapat terhindar dari pengeluaran dana yang sia-sia dan kekecewaan dalam mencapai tujuan marketing Anda.

Berikut ini, kami akan mengupas beberapa situasi di mana display ads mungkin tidak ideal untuk digunakan:

 

Kapan display ads tidak efektif digunakan?

Berikut beberapa situasi yang harus dihindari:

1. Target Audiens yang Salah:

Menargetkan audiens yang tidak tepat adalah salah satu kesalahan terbesar dalam menggunakan display ads. Jika Anda menayangkan iklan kepada orang-orang yang tidak tertarik dengan produk atau layanan Anda, kemungkinan besar mereka akan mengabaikan iklan tersebut dan Anda hanya akan membuang-buang anggaran.

Contoh: Brand fashion mewah menargetkan display ads mereka kepada remaja. Hal ini tidak efektif karena remaja umumnya tidak memiliki daya beli yang cukup untuk membeli produk brand tersebut.

 

2. Pesan Iklan yang Tidak Relevan:

Pesan iklan yang tidak relevan dengan target audiens Anda juga dapat menjadi faktor kegagalan. Pastikan iklan Anda jelas, menarik, dan menyampaikan nilai yang menarik bagi audiens Anda.

Contoh: Display ads menampilkan gambar smartphone dengan harga yang tinggi dan tidak menyertakan informasi tentang fitur atau keunggulan produk. Hal ini tidak menarik bagi audiens yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk tersebut.

 

3. Platform yang Tidak Tepat:

Memilih platform yang tidak tepat untuk menayangkan display ads Anda juga dapat menghambat efektivitasnya. Pastikan Anda menayangkan iklan di platform yang sering dikunjungi oleh target audiens Anda.

Contoh: Brand alat musik menayangkan display ads mereka di platform yang fokus pada berita dan politik. Hal ini tidak efektif karena audiens platform tersebut tidak mungkin tertarik dengan alat musik.

 

4. Kurangnya Pengukuran dan Analisis:

Penting untuk mengukur dan menganalisis kinerja display ads Anda secara berkala. Dengan melacak metrik seperti tayangan, klik-tayang, dan konversi, Anda dapat melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Gunakan data ini untuk menyempurnakan strategi Anda dan meningkatkan efektivitas iklan.

Contoh: Brand fashion tidak melacak kinerja display ads mereka. Hal ini membuat mereka tidak mengetahui iklan mana yang efektif dan mana yang tidak, sehingga mereka tidak dapat mengoptimalkan strategi mereka.

 

5. Terlalu Banyak Iklan:

Menayangkan terlalu banyak display ads dapat membuat audiens Anda jenuh dan enggan untuk mengkliknya. Gunakan display ads dengan hemat dan pastikan iklan Anda benar-benar menarik dan relevan.

Contoh: Website menampilkan terlalu banyak display ads di halamannya. Hal ini membuat website terlihat cluttered dan mengganggu pengguna, sehingga mereka cenderung meninggalkan website tersebut.

 

6. Goal Kampanye adalah Konversi dan Kampanye yang dijalankan bukan Retargeting:

Meskipun display ads dapat mendorong konversi, mereka umumnya lebih optimal untuk strategi retargeting. Hal ini dikarenakan display ads menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang belum familiar dengan brand Anda.

Jika tujuan utama kampanye Anda adalah mendapatkan konversi awal, search engine marketing (SEM) seperti Google Ads mungkin lebih efektif. Platform SEM memungkinkan Anda menargetkan pengguna yang secara aktif mencari produk atau layanan yang Anda tawarkan, sehingga meningkatkan peluang konversi.

 

7. Pengiklan Memiliki Dana Terbatas:

Biaya display ads dapat bervariasi tergantung pada platform, target audiens, dan format iklan yang digunakan.

Bagi pengiklan dengan anggaran terbatas, platform seperti social media advertising atau email marketing mungkin lebih hemat biaya dan menghasilkan ROI yang lebih tinggi.

Platform ini memungkinkan Anda menargetkan audiens dengan lebih presisi dan melacak performa kampanye dengan lebih mudah.

Display ads juga iklan Anda muncul saat calon customer Anda tidak sedang mencari, beda dengan search ads yang muncul di mana calon customer sedang butuh, sehingga secara umum, konversinya kalah dengan search ads dan search ads secara umum lebih cocok dijalankan jika dana Anda terbatas.

 

8. Brand Awareness Sudah Tinggi:

Jika brand Anda sudah memiliki brand awareness yang tinggi, display ads mungkin kurang efektif untuk meningkatkan brand awareness lebih lanjut.

Dalam situasi ini, Anda bisa fokus pada strategi marketing lain seperti content marketing atau influencer marketing.

Strategi ini dapat membantu memperkuat brand image dan meningkatkan engagement dengan audiens yang sudah mengenal brand Anda.

 

9. Produk atau Layanan Niche:

Untuk produk atau layanan niche dengan target audiens yang kecil, display ads mungkin tidak dapat menjangkau audiens Anda secara efektif. Dalam hal ini, Anda bisa fokus pada strategi marketing yang lebih tertarget seperti direct marketing atau content marketing yang niche.

 

10. Kurangnya Keahlian dan Sumber Daya:

Membuat dan mengelola kampanye display ads yang sukses membutuhkan keahlian dan sumber daya tertentu. Jika Anda tidak memiliki keahlian atau sumber daya yang memadai, Anda mungkin lebih baik menggunakan platform yang lebih mudah digunakan seperti social media advertising atau email marketing.

 

Tips Tambahan untuk Kesuksesan Display Ads

Lakukan riset pasar: Pahami target audiens Anda dengan lebih baik, termasuk demografi, minat, dan perilaku online mereka. Hal ini akan membantu Anda membuat iklan yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.

Tetapkan goal kampanye: Apa yang ingin Anda capai dengan kampanye display ads Anda? Apakah Anda ingin meningkatkan brand awareness, mendorong traffic website, atau menghasilkan konversi? Memiliki goal yang jelas akan membantu Anda memilih strategi yang tepat dan mengukur keberhasilan kampanye.

Pilih platform yang tepat: Ada berbagai platform display advertising yang tersedia, seperti Google Display Network, Facebook Audience Network, dan LinkedIn Ads. Pilih platform yang paling sesuai dengan target audiens dan goal kampanye Anda.

Buat iklan yang menarik: Iklan Anda harus menarik perhatian dan mendorong audiens untuk mengambil tindakan. Gunakan gambar dan teks yang berkualitas tinggi, serta ajakan bertindak yang jelas.

Pantau dan optimalkan: Pantau kinerja kampanye Anda secara berkala dan lakukan penyesuaian yang diperlukan. Gunakan data analitik untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan optimalkan kampanye Anda untuk meningkatkan performa.

Tips Tambahan:

  • Gunakan retargeting untuk menjangkau audiens yang telah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda.

  • Gunakan A/B testing untuk mencoba berbagai variasi iklan dan melihat mana yang paling efektif.

  • Gunakan remarketing untuk mengingatkan audiens tentang produk atau layanan Anda setelah mereka meninggalkan website Anda.

  • Manfaatkan berbagai format iklan yang tersedia, seperti banner ads, video ads, dan native ads.

  • Bekerja sama dengan agensi digital marketing yang berpengalaman untuk membantu Anda membuat dan mengelola kampanye display ads yang sukses.