Strategi Pemasaran

Memahami Marketing Funnel Pirate atau AARRR

1 week ago
Memahami Marketing Funnel Pirate atau AARRR

Di era digital yang serba cepat ini, keberhasilan sebuah bisnis sangat bergantung pada kemampuannya untuk menarik, mempertahankan, dan mengembangkan basis pelanggan yang loyal. Dalam upaya mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan terukur dalam strategi pemasaran mereka. Salah satu kerangka kerja yang semakin populer digunakan adalah AARRR Funnel, atau dikenal juga sebagai Pirate Funnel.

 

Baca juga artikel lain tentang digital marketing funnel

Mengenal Digital Marketing Funnel Tofu Mofu Bofu

Apa itu Digital Marketing Funnel ?

Mengenal berbagai macam framework marketing funnel

 

AARRR Funnel adalah sebuah model yang dirancang untuk membantu perusahaan memahami dan mengoptimalkan setiap tahap dalam perjalanan pelanggan, mulai dari akuisisi hingga menghasilkan pendapatan. Singkatan AARRR mewakili lima tahap kunci dalam funnel ini: Acquisition (Akuisisi), Activation (Aktivasi), Retention (Retensi), Referral (Rujukan), dan Revenue (Pendapatan). Setiap tahap memiliki metrik kinerja kunci (KPI) yang spesifik, memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan meningkatkan kinerja mereka secara sistematis.

Salah satu keunggulan utama dari AARRR Funnel adalah pendekatan holistiknya. Berbeda dengan funnel pemasaran tradisional yang cenderung terfokus pada akuisisi dan konversi saja, AARRR Funnel menekankan pentingnya mempertahankan dan mengembangkan basis pelanggan yang ada. Dengan memprioritaskan retensi dan rujukan, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, serta mendorong pertumbuhan organik dan menurunkan biaya pemasaran jangka panjang.

AARRR Funnel juga memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi, sehingga dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis, baik itu produk fisik, layanan, atau aplikasi digital. Dengan memecah proses pemasaran menjadi tahap-tahap yang lebih kecil, kerangka kerja ini memudahkan perusahaan untuk melakukan eksperimen dan mencoba strategi baru di setiap tahap, mendorong inovasi dan penemuan pendekatan yang lebih efektif.

 

Asal nama AARRR marketing funnel

AARRR funnel atau Pirate Funnel adalah sebuah kerangka kerja pemasaran yang populer dalam dunia startup dan perusahaan teknologi. Nama "Pirate Funnel" sendiri berasal dari seorang pengusaha dan penulis ternama di bidang teknologi, Dave McClure.

Dave McClure adalah pendiri 500 Startups, sebuah inkubator startup dan dana investasi modal ventura yang berbasis di Silicon Valley. Pada tahun 2007, McClure memperkenalkan istilah "Pirate Metrics" dalam sebuah presentasi yang berjudul "Startup Metrics for Pirates" di konferensi teknologi di Boston.

Dalam presentasinya, McClure menganalogikan proses membangun bisnis startup dengan petualangan bajak laut. Ia menggambarkan bahwa untuk membangun bisnis yang sukses, startup perlu melewati beberapa tahapan kritis, yaitu menarik pengunjung baru (Acquisition), mengonversi mereka menjadi pengguna aktif (Activation), mempertahankan pengguna (Retention), mendorong pengguna untuk merujuk orang lain (Referral), dan akhirnya menghasilkan pendapatan (Revenue).

McClure menggunakan akronim "AARRR" untuk menggambarkan kelima tahapan ini, yang kemudian menjadi dikenal sebagai Pirate Funnel atau AARRR Funnel. Kata "Pirate" sendiri dipilih untuk memberikan sentuhan yang menarik dan menghibur, sekaligus menggambarkan semangat petualangan dan penjelajahan yang dibutuhkan dalam membangun bisnis startup yang sukses.

Presentasi Dave McClure ini menjadi sangat populer di kalangan komunitas startup dan pemasaran digital, terutama karena kerangka kerja AARRR Funnel memberikan pendekatan yang terstruktur dan terukur untuk memahami dan mengoptimalkan setiap tahap dalam perjalanan pelanggan. Sejak saat itu, AARRR Funnel telah diadopsi secara luas oleh perusahaan-perusahaan teknologi, startup, dan bahkan bisnis tradisional yang ingin meningkatkan strategi pemasaran digital mereka.

Meskipun pada awalnya diperkenalkan untuk startup, AARRR Funnel terbukti menjadi kerangka kerja yang fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis, baik online maupun offline. Popularitas AARRR Funnel terus berkembang seiring dengan semakin pentingnya pemasaran digital dan pentingnya memahami perilaku serta perjalanan pelanggan secara holistik.

 

Penjelasan Tahap-tahap dalam Marketing Funnel AARRR

1. Acquisition (Akuisisi)

Tahap pertama dalam Pirate Funnel adalah acquisition, di mana tujuannya adalah menarik pengunjung baru ke website atau platform Anda. Pada tahap ini, Anda perlu menerapkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan Anda, seperti optimasi mesin pencari (SEO), pemasaran konten, iklan berbayar, atau kampanye media sosial.

Contoh: Perusahaan e-commerce baru, "FashionFiesta," meluncurkan kampanye iklan di Instagram dan Facebook untuk menarik perhatian audiens yang tertarik dengan tren fashion terkini. Mereka membuat konten visual yang menarik dan menggunakan hashtag yang relevan untuk meningkatkan jangkauan kampanye mereka.

2. Activation (Aktivasi)

Setelah menarik pengunjung baru, tahap selanjutnya adalah mengonversi mereka menjadi pengguna aktif. Ini bisa berarti mendorong pengunjung untuk mendaftar, membuat akun, atau melakukan tindakan spesifik yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

Contoh: Pada situs web FashionFiesta, pengunjung didorong untuk mendaftar dan membuat akun pengguna dengan menawarkan diskon khusus untuk pelanggan baru. Mereka juga menyediakan antarmuka yang mudah digunakan untuk menjelajahi katalog produk dan melakukan pembelian.

3. Retention (Retensi)

Setelah memiliki pengguna aktif, tantangan selanjutnya adalah mempertahankan mereka. Tahap ini berfokus pada membangun hubungan yang solid dengan pengguna dan menjaga agar mereka terus terlibat dengan produk atau layanan Anda.

Contoh: FashionFiesta mengirimkan email pemasaran berkala kepada pelanggan yang berisi informasi tentang produk baru, tren fashion, dan penawaran khusus. Mereka juga memiliki program loyalitas yang memberikan poin hadiah untuk setiap pembelian, mendorong pelanggan untuk terus berbelanja di situs mereka.

4. Referral (Rujukan)

Tahap ini bertujuan untuk mendorong pengguna yang puas untuk merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Ini dapat dilakukan melalui program afiliasi, insentif rujukan, atau dengan menciptakan konten yang mudah disebarkan.

Contoh: FashionFiesta meluncurkan program "Refer a Friend" di mana pelanggan yang mengajak teman mereka untuk bergabung dan berbelanja di situs web mereka akan menerima voucher diskon sebagai hadiah. Mereka juga memiliki fitur "Share on Social Media" yang memudahkan pelanggan untuk membagikan produk favorit mereka di media sosial.

5. Revenue (Pendapatan)

Tahap terakhir dalam Pirate Funnel adalah menghasilkan pendapatan dari pengguna yang ada. Ini bisa dilakukan dengan menawarkan produk atau layanan berbayar, menerapkan model langganan, atau mengimplementasikan strategi monetisasi lainnya.

Contoh: FashionFiesta menawarkan opsi langganan "FashionFiesta Premium" yang memberikan akses ke koleksi pakaian eksklusif, diskon besar, dan pengiriman gratis. Mereka juga menjual produk fashion yang populer seperti tas, sepatu, dan aksesoris untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

 

Perbedaan Pirate / AARRR funnel dibanding framework marketing funnel lain

Pirate Funnel atau AARRR Funnel (Acquisition, Activation, Retention, Referral, Revenue) adalah kerangka kerja yang populer dalam pemasaran digital dan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan funnel yang lain. Berikut adalah kelebihan utama dari AARRR Funnel:

1. Holistik dan Lengkap

AARRR Funnel mencakup seluruh siklus hidup pelanggan, mulai dari menarik pengunjung baru hingga menghasilkan pendapatan dari mereka. Ini memberikan pandangan yang holistik dan mencegah perusahaan untuk terlalu fokus pada satu aspek saja, seperti akuisisi atau konversi saja.

2. Fokus pada Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Dengan menekankan pada retensi dan rujukan, AARRR Funnel mendorong perusahaan untuk tidak hanya fokus pada akuisisi pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan dan mengembangkan basis pelanggan yang ada. Ini memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan mengurangi biaya akuisisi pelanggan baru yang mahal.

3. Mengukur Metrik yang Tepat
Setiap tahap dalam AARRR Funnel memiliki metrik kinerja kunci (KPI) yang spesifik, seperti lalu lintas, tingkat aktivasi, tingkat retensi, jumlah rujukan, dan pendapatan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan mengoptimalkan setiap tahap secara terpisah, sehingga dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

4. Fleksibilitas dan Skalabilitas

AARRR Funnel dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis, baik itu produk fisik, layanan, atau aplikasi digital. Kerangka kerja ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan spesifik perusahaan, serta dapat diskalakan seiring pertumbuhan bisnis.

5. Mendorong Inovasi dan Eksperimen

Dengan memecah proses pemasaran menjadi tahap-tahap yang lebih kecil, AARRR Funnel memudahkan perusahaan untuk melakukan eksperimen dan mencoba strategi baru di setiap tahap. Ini mendorong inovasi dan memungkinkan perusahaan untuk menemukan pendekatan yang lebih efektif dalam mengoptimalkan setiap tahap.

Dibandingkan dengan funnel pemasaran tradisional yang lebih terfokus pada akuisisi dan konversi saja, AARRR Funnel menawarkan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan memprioritaskan retensi dan rujukan, perusahaan dapat membangun basis pelanggan yang loyal dan mendorong pertumbuhan organik, serta menurunkan biaya pemasaran jangka panjang.

 

Contoh marketing funnel AARRR untuk berbagai jenis bisnis

AARRR Funnel adalah kerangka kerja yang fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai jenis bisnis, baik online maupun offline. Berikut adalah contoh penerapan AARRR Funnel pada tiga bisnis yang berbeda, yaitu kafe, toko fashion online, dan jasa sablon atau desain baju online.

1. Kafe

a. Acquisition: Menarik pengunjung baru ke kafe melalui promosi di media sosial, pemasaran konten, atau iklan lokal.
b. Activation: Mengonversi pengunjung menjadi pelanggan dengan menawarkan produk dan layanan yang menarik, seperti menu baru, diskon, atau acara khusus.
c. Retention: Mempertahankan pelanggan dengan memberikan pengalaman yang mengesankan, seperti pelayanan yang ramah, suasana yang nyaman, dan program loyalitas.
d. Referral: Mendorong pelanggan yang puas untuk mereferensikan kafe kepada teman dan keluarga melalui promosi word-of-mouth atau program rujukan.
e. Revenue: Menghasilkan pendapatan dari penjualan makanan dan minuman, serta produk lainnya seperti merchandise atau acara khusus.

2. Toko Fashion Online

a. Acquisition: Menarik pengunjung baru ke situs web melalui optimasi SEO, iklan berbayar, atau kampanye media sosial yang menarik.
b. Activation: Mengonversi pengunjung menjadi pelanggan dengan menawarkan diskon khusus, promosi, atau fitur belanja yang mudah digunakan.
c. Retention: Mempertahankan pelanggan dengan memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan, seperti layanan pelanggan yang responsif, opsi pengiriman yang cepat, dan program loyalitas.
d. Referral: Mendorong pelanggan yang puas untuk mereferensikan toko kepada teman dan keluarga melalui program afiliasi atau promosi di media sosial.
e. Revenue: Menghasilkan pendapatan dari penjualan produk fashion, seperti pakaian, sepatu, atau aksesoris.

3. Jasa Sablon atau Desain Baju Online

a. Acquisition: Menarik pengunjung baru ke situs web melalui optimasi SEO, iklan berbayar, atau pemasaran konten yang menarik.
b. Activation: Mengonversi pengunjung menjadi pelanggan dengan menawarkan proses pemesanan yang mudah, contoh desain yang menarik, atau promosi khusus.
c. Retention: Mempertahankan pelanggan dengan memberikan layanan yang excellent, seperti waktu pengerjaan yang cepat, kualitas sablon yang baik, dan opsi desain yang beragam.
d. Referral: Mendorong pelanggan yang puas untuk mereferensikan jasa sablon atau desain baju kepada teman, keluarga, atau komunitas tertentu melalui program rujukan atau promosi word-of-mouth.
e. Revenue: Menghasilkan pendapatan dari penjualan jasa sablon atau desain baju, serta produk lainnya seperti merchandise atau paket promosi.

Dalam setiap contoh di atas, setiap tahap AARRR Funnel memiliki strategi dan metrik kinerja kunci (KPI) yang spesifik. Dengan memahami dan mengoptimalkan setiap tahap, bisnis dapat meningkatkan efisiensi pemasaran, membangun basis pelanggan yang loyal, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

 

Dengan mengikuti kerangka kerja Pirate Funnel, perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang holistik dan terfokus pada setiap tahap perjalanan pelanggan. Setiap tahap saling terkait dan penting untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan yang konsisten.